Selasa, 16 Juli 2024

Berdirinya PDRI

Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda II, sebelum pasukan Belanda di bawah pimpinan Kolonel van Langen sampai ke Gedung Agung, Sukarno beserta para pemimpin negara melakukan rapat yang antara lain memutuskan agar presiden membuat mandat kepada Syafruddin Prawiranegara yang saat itu berada di Bukittinggi untuk membentuk pemerintahan darurat. Sukarno juga mengirim mandat serupa kepada Mr.A.A. Maramis dan Dr. Sudarsono yang berada di New Delhi, India, apabila pembentukan pemerintah darurat di Bukittinggi mengalami kegagalan. Namun, Syafruddin Prawiranegara berhasil mendeklarsikan berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Kabupaten Lima Puluh Kota pada 19 Desember 1948. 

PDRI ternyata aktif menjalankan pemeritahannya dan pemerintahan di Yogyakarta untuk sementara tidak aktif. Peranan PDRI antara lain sebagai berikut. a ).PDRI dapat sebagai mandataris kekuasaan pemerintah RI dan berperan sebagai pemerintah pusat. b). PDRI berperan sebagai kunci dalam mengatur arus informasi sehingga mata rantai komunikasi tidak terputus dari daerah yang satu ke daerah yang lain.

Radiogram mengenai masih berdirinya PDRI dikirim kepada ketua Konferensi Asia,Pandit Jawaharlal Nehru, oleh Radio Rimba Raya yang berada di Aceh Tengah. c).PDRI berhasil menjalin hubungan dan membagi tugas dengan perwakilan RI di India. Dari India inilah informasi-informasi tentang keberadaan dan perjuangan bangsa (misalnya serangan 1 Maret 1949) dan negara RI dapat disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia.Maka,terbukalah mata dunia mengenai keadaan RI yang sesungguhnya. Syafruddin Prawiranegara menyerahkan mandat kepada Presiden RI di Yogyakarta pada 13Juli 1949. Dengan demikian, PDRI yang bekerja selama delapan bulan telah berhasil menggantikan pemerintahan RI meskipun dalam beberapa hal harus dikonsultasikan dengan para pemimpin RI yang sedang dalam pembuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masa Kerajaan Hindu - Buddha di Indonesia

  Masa Kerajaan Hindu - Buddha di Indonesia