Faktor Penyebab Lahirnya Kolonialisme
dan Imperialisme dan Kebijakan Turki Ustmani
1.
Faktor Utama
a.
Gold (Kekayaan)
Keinginan
bangsa Eropa untuk berdagang secara langsung dengan dunia Timur adalah merengkuh
kekayaan sebanyak banyaknya. Usaha mencari kekayaan
ini semakin tajam setelah di Eropa saat itu merebak
semangat merkantilisme. Paham merkantilisme adalah teori ekonomi
yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang dimiliki
serta besarnya volume perdagangan suatu negara. Modal
negara itu dapat berupa emas, perak, dan komoditas lain yang dimiliki negara.
b. Gospel (Menyebarkan Agama)
Portugis
dan Spanyol adalah negara yang dilandasi agama Katolik. Dengan mematuhi seruan Paus sebagai pemimpin Katolik dunia
agar menyebarkan iman Kristiani ke wilayah
jajahan, maka mereka merasa telah mengemban tugas sebagai orang Katolik yang taat.
c. Glory (Kejayaan)
Di tempat-tempat yang baru didudukinya, bangsa Portugis selalu menancapkan Padrao. Padrao adalah suatu batu prasasti
besar yang bergambar lambang kerajaan Portugis (sekarang
Portugal). Selain sebagai
simbol tercapainya perjanjian kerja dengan penguasa
lokal, Padrao dianggap
sebagai simbol kejayaan
bangsa Portugis.
2.
Faktor-faktor Pendukung
a. Adanya penemuan baru dalam teknologi
maritim, misalnya kompas,
navigasi, kartografi
(pembuatan peta).
b. Adanya semangat dan idealisme pribadi. Sejak
Galileo Galilei mengatakan bahwa bumi
itu bulat, mereka tertantang untuk membuktikan teori itu. Rasa penasaran dan idealisme
pribadi ini kemudian
banyak ditulis oleh mereka sebagai
kisah perjalanan.
3.
Faktor Pemicu
Konstantinopel
(Turki) merupakan tempat bertemunya pedagang Eropa dengan pedagang dari dunia Timur. Dagangan yang dijual misalnya
emas, perak, rempah-rempah, tembikar, karpet, batu mulia, dan lain-lain. Mereka membeli
barang-barang itu kemudian dijual di
Eropa dengan harga mahal. Dari sinilah mereka secara perlahan-lahan mengenal kekayaan dari dunia Timur. Konstantinopel
dikuasai oleh Sultan Mehmed II, penguasa Ottoman.
Tahun 1453, Sultan Mehmed II melarang
keras bangsa Barat berdagang di Konstantinopel
sehingga satu-satunya akses Eropa menikmati komoditas perdagangan Asia tertutup. Untuk itu, mereka berusaha
keras untuk menuju ke Asia dalam usaha berdagang
lewat jalan lain. Dalam perkembangannya, bangsa Barat, terutama bangsa Portugis,
merasa keuntungan akan bertambah besar bila berdagang
secara langsung dengan sumbernya dengan tidak melalui
pedagang perantara di Konstantinopel. Mereka
ingin datang sendiri ke India, Cina, Indonesia, dan lain-lain. Untuk
itulah bangsa-bangsa Barat mulai melakukan
penjelajahan ke dunia Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar